Rabu, 08 Juli 2020

2 Metode Pembuatan Margarin


2 Metode Pembuatan Margarin

Hai, pasti sudah tidak asing dengan kata margarin kan ya? Bagaimana dengan Mentega? Samakah antara margarin dan Mentega? Jika sama kenapa menyebutnya berbeda? Jika berbeda dimana perbedaannya? Baiklah, semua akan dibahas di http://titikterangsains.com yaa J Jelajahi semua isinya, kamu akan menemukan yang kamu butuhkan. Bersemangat! J

Nah, dalam halaman ini saya akan membahas tentang 2 metode pembuatan margarin. Kedua metode tersebut digunakan untuk memodifikasi lemak dan minyak menjadi margarin. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1.    Metode Hidrogenasi
Hidrogenasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengubah minyak nabati menjadi bentuk lemak yang banyak digunakan banyak orang dalam pembuatan kue dengan rasa yang lebih stabil dan harga yang lebih murah tentunya, yaitu margarin. Ada dua sebab dilakukannya proses hidrogenasi yaitu untuk merubah minyak atau lemak ke bentuk fisik yang lebih mudah penanganannya, dan untuk meningkatkan kestabilan oksidatif supaya lebih awet dan tidak mudah rusak (tengik), juga dalam proses packing.
Dalam di lapangan, proses ini menggunakan proses hidrogenasi katalitik. Hidrogenasi katalitik merupakan proses hidrogenasi dengan bantuan katalis untuk mempercepat laju reaksi. Pada proses ini fasa cair merupakan salah satu reaksi yang paling penting dan kompleks dalam memproses lemak dan minyak pangan.
Hidrogenasi lemak merupakan penjenuhan sederhana ikatan rangkap pada lemak tak jenuh dengan hidrogen, menggunakan katalis nikel. Hidrogenasi hanya dapat terjadi jika ketiga reaktan berada dalam satu tempat bersama, yaitu lemak tak jenuh, gas hidrogen, dan katalis. Gas hidrogen harus larut ke dalam minyak cair sebelum dapat berdifusi melalui cairan itu menuju permukaan katalis padat. Masing-masing Trigliserida asam lemak tak jenuh yang terserap dapat bereaksi dengan atom hidrogen untuk menjenuhkan ikatan rangkap.  Berikut merupakan gambar reaksi hidrogenasi dalam proses pembuatan margarin:



Beberapa  faktor-faktor/  variabel operasi yang dapat mempengaruhi proses dan produk hidrogenasi adalah sebagai berikut:

a.    Suhu
Semakin tinggi suhu, maka proses hidrogenasi semakin cepat. Suhu maksimum untuk proses hidrogenasi berkisar antara 450-500 F.

b.    Kecepatan pengadukan
Tujuan pengadukan dalam proses ini adalah untuk mensuplai hidrogen terlarut ke permukaan katalis, juga untuk meratakan suhu ke seluruh minyak agar terjadi keseragaman reaksi.

c.    Tekanan
Pada tekanan rendah, gas hidrogen yang larut dalam minyak tidak dapat menutupi permukaan katalis, namun pada tekanan yang tinggi gas hidrogen dapat menjenuhkan ikatan rangkap. Tekanan hidrogen di dalam reactor proses hidrogenasi berkisar antara 0,7- 9 bar.

d.    Jumlah katalis
Semakin banyak jumlah katalis pada proses hidroenasi sampai pada titik tertentu, maka akan semakin cepat pula laju reaksi prosesnya, proses terbentuknya produk menjadi semakin cepat dengan jumlah yang lebih banyak.

e.    Tipe katalis
Aktifitas katalis tergantung pada banyaknya sisi aktif yang tersedia untuk berlangsungnya proses hidrogenasi yang juga bersifat spesifik. Katalis yang biasanya digunakan untuk reaksi hidrogenasi ini adalah nikel.

f.     Kemurnian gas hidrogen
Semakin tinggi kadar kemurnian gas hidrogen, maka proses akan berlangsung lebih cepat.

g.    Kualitas bahan baku
Secara kimia, tahap-tahap hidrogenasi adalah sebagai berikut:
1)    Ikatan rangkap terabsorbsi (melalui interaksi) ke permukaan dari katalis logam
2)    Sebuah atom hidrogen ditransfer dari permukaan katalis logam ke salah satu atom karbon di dalam ikatan rangkap, dan atom karbon yang lain berikatan dengan permukaan atom logam.
3)    Atom hidrogen kedua ditransfer dari permukaan katalis logam ke atom karbon tersebut.
Adapun reaksinya sebagai berikut :
R-CH=CH-CH2-COOH R-CH2-CH2-COOH

2.    Metode Interesterifikasi
Interesterifikasi adalah suatu reaksi dimana ester trigliserida atau ester Trigliserida asam lemak diubah menjadi ester lain melalui reaksi dengan suatu alkohol (alkoholisis), asam lemak (asidolisis), dan transesterifikasi. Interesterifikasi meliputi penataan ulang atau randomisasi residu asil dalam triasilgliserol dan selanjutnya menghasilkan lemak atau minyak dengan sifat-sifat baru.
Pada trigliserida, interesterifikasi dapat dilakukan dengan dua proses yaitu pertukaran intermolekuler dan intramolekuler. Interesterifikasi dapat terjadi dengan adanya katalis kimia (interesterifikasi kimia) atau dengan adanya biokatalis enzim (interesterifikasi enzimatik). Interesterifikasi kimia menghasilkan suatu randomisasi gugus asil dalam trigliserida. Interesterifikasi dapat terjadi tanpa menggunakan katalis, namun membutuhkan temperatur yang sangat tinggi, pencapaian kesetimbangan lamban, trigliserida akan mengalami dekomposisi dan polimerisasi serta banyak menghasilkan asam lemak bebas. Suhu yang dibutuhkan terjadinya interesterifikasi tanpa katalis mencapai 300oC bahkan lebih tinggi. Untuk itu digunakan katalis yang dapat mempercepat reaksi dan merendahkan temperatur. Ada beberapa katalis yang dapat digunakan dalam reaksi interesterifikasi. Interesterifikasi kimia terutama diaplikasikan dalam memproduksi margarin dan spread tanpa proses hidrogenasi untuk menghindari terbentuknya trans asam lemak. Adapun reaksi interesterifikasi kimia adalah sebagai berikut:

Sedangkan intesterifikasi enzimatik sering menggunakan enzim lipase untuk mengkatalisisnya. Enzim yang terutama dihasilkan dari bakteri, khamir, dan fungi ini mengkatalisis hidrolisa triasilgliserol, diasilgliserol, dan asam lemak bebas. Sifat dari enzim dapat efektif jika prosedur dan kondisi reaksi benar terjaga. Keuntungan lipase dibandingkan katalis kimia, yaitu enzim dapat terurai didalam sehingga tidak merusak lingkungan, enzim berfungsi pada kondisi reaksi yang rendah. Namun reaksinya sulit dikontrol dan biayanya tinggi.

Terimakasih sudah membaca postingan 2 Metode Pembuatan Margarin  ini sampai selesai. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan dua metode dalam proses pembuatan margarin, cek ink ini yaa... Jika dirasa bermanfaat, bisa like, komen dan atau  share yaa. Jika kamu menyukai postingan di blog ini jangan lupa untuk meng-klik tombol ikuti. Terimakasih banyaaak :)

11 komentar:

  1. Fanny Maftuhah Sutrisno/XI APL/09

    BalasHapus
  2. Nidak Zulfa Al-Amien XII-KI 20

    Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Neffa Cahyani XII-KI 19
    Dapet ilmu baru + sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  4. Siti Nur A'ini (XII-KI/30)

    Alhamdulillah pembahasannya cukup bermanfaat.Jadi begitu ya metode pembuatannya.
    Oke, berarti metode Hidrogenasi lebih bagus.

    BalasHapus
  5. Gin watiyu indah wauti XII-KI 09

    Penjelasanya detail tentang metode pembuatan margarin + sangat bermanfaat 👍

    BalasHapus
  6. Ardia Eka Febriyanti (XII-KI/02)

    Masyaallah tabarakallah, alhamdulillah dapet ilmu baru. Membantu pembelajaran #DiRumahAja, trimakasih bu amel��

    BalasHapus
  7. Nanda Lukitasari Wahyuningtyas (XII - KI /18)

    Terimakasih ,sangat bermanfaat 🤗

    BalasHapus
  8. Nur syafika (Xll - KI/21

    Dapat pengetahuan baru + cara penyampaian jelas,dan mudah dipahami

    Terimakasih, sangat bermanfaat 😙

    BalasHapus
  9. Rika Yuliana (XII KI/23)

    Terimaksih, Sangat bermanfaat + cara penyampaianya mudah difahami:)

    BalasHapus

  FASE E, ELEMEN KE-3 DASAR-DASAR KIMIA ANALISIS Profesi Dan Peluang Usaha Di Bidang Industri Kimia Analisis        Profesi di Bidang ...