2 Metode Pembuatan Margarin
Hai, pasti sudah tidak asing
dengan kata margarin kan ya? Bagaimana dengan Mentega? Samakah antara margarin
dan Mentega? Jika sama kenapa menyebutnya berbeda? Jika berbeda dimana
perbedaannya? Baiklah, semua akan dibahas di http://titikterangsains.com yaa J Jelajahi semua isinya, kamu akan menemukan
yang kamu butuhkan. Bersemangat! J
Nah, dalam halaman ini saya akan
membahas tentang 2 metode pembuatan margarin. Kedua metode tersebut digunakan
untuk memodifikasi lemak dan minyak menjadi margarin. Berikut penjelasan lebih
lengkapnya:
1.
Metode Hidrogenasi
Hidrogenasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mengubah minyak nabati menjadi bentuk lemak yang banyak digunakan banyak orang dalam
pembuatan kue dengan rasa yang lebih stabil dan harga yang lebih murah
tentunya, yaitu margarin. Ada dua sebab dilakukannya proses hidrogenasi yaitu
untuk merubah minyak atau lemak ke bentuk fisik yang lebih mudah penanganannya,
dan untuk meningkatkan kestabilan oksidatif supaya lebih awet dan tidak mudah rusak
(tengik), juga dalam proses packing.
Dalam di lapangan, proses ini menggunakan proses hidrogenasi
katalitik. Hidrogenasi katalitik merupakan proses hidrogenasi dengan bantuan
katalis untuk mempercepat laju reaksi. Pada proses ini fasa cair merupakan
salah satu reaksi yang paling penting dan kompleks dalam memproses lemak dan
minyak pangan.
Hidrogenasi lemak merupakan penjenuhan sederhana ikatan
rangkap pada lemak tak jenuh dengan hidrogen, menggunakan katalis nikel. Hidrogenasi
hanya dapat terjadi jika ketiga reaktan berada dalam satu tempat bersama, yaitu
lemak tak jenuh, gas hidrogen, dan katalis. Gas hidrogen harus larut ke dalam
minyak cair sebelum dapat berdifusi melalui cairan itu menuju permukaan katalis
padat. Masing-masing Trigliserida asam lemak tak jenuh yang terserap dapat
bereaksi dengan atom hidrogen untuk menjenuhkan ikatan rangkap. Berikut merupakan gambar reaksi hidrogenasi
dalam proses pembuatan margarin:
Beberapa faktor-faktor/ variabel operasi yang dapat mempengaruhi
proses dan produk hidrogenasi adalah sebagai berikut:
a.
Suhu
Semakin tinggi suhu, maka proses
hidrogenasi semakin cepat. Suhu maksimum untuk proses hidrogenasi berkisar
antara 450-500 F.
b.
Kecepatan pengadukan
Tujuan pengadukan dalam proses ini
adalah untuk mensuplai hidrogen terlarut ke permukaan katalis, juga untuk meratakan
suhu ke seluruh minyak agar terjadi keseragaman reaksi.
c.
Tekanan
Pada tekanan rendah, gas hidrogen
yang larut dalam minyak tidak dapat menutupi permukaan katalis, namun pada
tekanan yang tinggi gas hidrogen dapat menjenuhkan ikatan rangkap. Tekanan hidrogen
di dalam reactor proses hidrogenasi berkisar antara 0,7- 9 bar.
d.
Jumlah katalis
Semakin banyak jumlah katalis pada
proses hidroenasi sampai pada titik tertentu, maka akan semakin cepat pula laju
reaksi prosesnya, proses terbentuknya produk menjadi semakin cepat dengan
jumlah yang lebih banyak.
e.
Tipe katalis
Aktifitas katalis tergantung pada
banyaknya sisi aktif yang tersedia untuk berlangsungnya proses hidrogenasi yang
juga bersifat spesifik. Katalis yang biasanya digunakan untuk reaksi
hidrogenasi ini adalah nikel.
f.
Kemurnian gas hidrogen
Semakin tinggi kadar kemurnian gas
hidrogen, maka proses akan berlangsung lebih cepat.
g.
Kualitas bahan baku
Secara kimia, tahap-tahap
hidrogenasi adalah sebagai berikut:
1)
Ikatan rangkap terabsorbsi (melalui interaksi) ke
permukaan dari katalis logam
2)
Sebuah atom hidrogen ditransfer dari permukaan katalis
logam ke salah satu atom karbon di dalam ikatan rangkap, dan atom karbon yang
lain berikatan dengan permukaan atom logam.
3)
Atom hidrogen kedua ditransfer dari permukaan katalis
logam ke atom karbon tersebut.
Adapun reaksinya sebagai berikut :
R-CH=CH-CH2-COOH R-CH2-CH2-COOH
2.
Metode Interesterifikasi
Interesterifikasi adalah suatu
reaksi dimana ester trigliserida atau ester Trigliserida asam lemak diubah
menjadi ester lain melalui reaksi dengan suatu alkohol (alkoholisis), asam
lemak (asidolisis), dan transesterifikasi. Interesterifikasi meliputi penataan
ulang atau randomisasi residu asil dalam triasilgliserol dan selanjutnya
menghasilkan lemak atau minyak dengan sifat-sifat baru.
Pada trigliserida,
interesterifikasi dapat dilakukan dengan dua proses yaitu pertukaran
intermolekuler dan intramolekuler. Interesterifikasi dapat terjadi dengan
adanya katalis kimia (interesterifikasi kimia) atau dengan adanya biokatalis
enzim (interesterifikasi enzimatik). Interesterifikasi kimia menghasilkan suatu
randomisasi gugus asil dalam trigliserida. Interesterifikasi dapat terjadi
tanpa menggunakan katalis, namun membutuhkan temperatur yang sangat tinggi,
pencapaian kesetimbangan lamban, trigliserida akan mengalami dekomposisi dan polimerisasi
serta banyak menghasilkan asam lemak bebas. Suhu yang dibutuhkan terjadinya
interesterifikasi tanpa katalis mencapai 300oC bahkan lebih tinggi. Untuk itu
digunakan katalis yang dapat mempercepat reaksi dan merendahkan temperatur. Ada
beberapa katalis yang dapat digunakan dalam reaksi interesterifikasi.
Interesterifikasi kimia terutama diaplikasikan dalam memproduksi margarin dan
spread tanpa proses hidrogenasi untuk menghindari terbentuknya trans asam lemak.
Adapun reaksi interesterifikasi kimia adalah sebagai berikut:
Sedangkan intesterifikasi
enzimatik sering menggunakan enzim lipase untuk mengkatalisisnya. Enzim yang
terutama dihasilkan dari bakteri, khamir, dan fungi ini mengkatalisis hidrolisa
triasilgliserol, diasilgliserol, dan asam lemak bebas. Sifat dari enzim dapat
efektif jika prosedur dan kondisi reaksi benar terjaga. Keuntungan lipase
dibandingkan katalis kimia, yaitu enzim dapat terurai didalam sehingga tidak
merusak lingkungan, enzim berfungsi pada kondisi reaksi yang rendah. Namun reaksinya
sulit dikontrol dan biayanya tinggi.
Terimakasih sudah
membaca postingan 2 Metode Pembuatan
Margarin ini sampai selesai. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan dua metode dalam proses pembuatan margarin, cek ink ini yaa... Jika dirasa
bermanfaat, bisa like, komen dan atau share yaa. Jika kamu menyukai
postingan di blog ini jangan lupa untuk meng-klik tombol ikuti. Terimakasih
banyaaak :)
Nice gan moga bermanfaat
BalasHapusSemoga bermanfaat Aamiin
BalasHapusFanny Maftuhah Sutrisno/XI APL/09
BalasHapusNidak Zulfa Al-Amien XII-KI 20
BalasHapusSangat bermanfaat
Neffa Cahyani XII-KI 19
BalasHapusDapet ilmu baru + sangat bermanfaat :)
Siti Nur A'ini (XII-KI/30)
BalasHapusAlhamdulillah pembahasannya cukup bermanfaat.Jadi begitu ya metode pembuatannya.
Oke, berarti metode Hidrogenasi lebih bagus.
Gin watiyu indah wauti XII-KI 09
BalasHapusPenjelasanya detail tentang metode pembuatan margarin + sangat bermanfaat 👍
Ardia Eka Febriyanti (XII-KI/02)
BalasHapusMasyaallah tabarakallah, alhamdulillah dapet ilmu baru. Membantu pembelajaran #DiRumahAja, trimakasih bu amel��
Nanda Lukitasari Wahyuningtyas (XII - KI /18)
BalasHapusTerimakasih ,sangat bermanfaat 🤗
Nur syafika (Xll - KI/21
BalasHapusDapat pengetahuan baru + cara penyampaian jelas,dan mudah dipahami
Terimakasih, sangat bermanfaat 😙
Rika Yuliana (XII KI/23)
BalasHapusTerimaksih, Sangat bermanfaat + cara penyampaianya mudah difahami:)